BCA Pastikan Data Nasabah Aman di Tengah Marak Serangan Siber – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memastikan data nasabah tetap aman sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal.
BCA Pastikan Data Nasabah Aman di Tengah Marak Serangan Siber
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap isu yang berkembang mengenai kebocoran data akibat serangan siber dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Yang pasti yang bisa saya tekankan adalah bahwa keamanan data nasabah itu, Alhamdulillah, sampai saat ini masih aman,” ujar EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn di Menara BCA, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Hera menjelaskan bahwa gangguan atau hiccup dalam melakukan Transaksi online adalah hal yang biasa terjadi. Mengingat BCA melayani sekitar 150 juta transaksi setiap harinya.
Namun demikian, Hera mengatakan bahwa pihaknya terus mengembangkan sistem keamanan secara berlapis dan berkala.
“Jadi sistem keamanan itu berlapis, kita uji coba secara bertahap. Tapi kita juga melayani 150 juta transaksi per hari,” tambahnya.
Selain itu, Hera menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan titik-titik pengamanan. Ia menjelaskan bahwa terdapat empat pusat data yang digunakan sebagai cadangan data nasabah.
“Jadi ketika satu pusat data mengalami gangguan atau hiccup, kita bisa mengambil data dari pusat data lain. Dan itu membutuhkan waktu, mengingat data yang dikelola mencakup 32 juta nasabah dan hampir 40 juta rekening,” jelas Hera.
“Jadi ketika terjadi gangguan, kami membutuhkan waktu sebentar untuk mengatasinya. Namun, nasabah tentu tidak ingin menunggu, dan saya pun bisa memahami hal itu sebagai seorang nasabah. Apalagi ketika sedang ingin bertransaksi. Hal tersebut menjadi bagian dari operasional kami dalam konteks digitalisasi,” sambungnya.
Hera menambahkan bahwa BCA akan terus memperbaiki sistem dan mencari solusi agar saat terjadi gangguan atau hiccup, sistem digital BCA dapat melakukan transisi pengamanan sehingga transaksi nasabah tetap berjalan lancar.